Video ini merupakan sesi kajian “Fiqih Harta Bagian 2” yang disampaikan oleh Buya H. Hendri Tanjung. Kajian dimulai dengan pembacaan doa dan zikir pagi, di mana Buya menekankan pentingnya zikir ini dibaca setiap pagi dan petang, bukan hanya saat di pesantren, sebagai latihan untuk menjawab pertanyaan malaikat di alam kubur.
Poin Utama Kajian (Fiqih Harta):
- Kecenderungan Manusia Terhadap Harta:
- Buya menjelaskan bahwa manusia pada dasarnya tidak akan pernah merasa puas dalam memiliki harta.
- Beliau mengutip sebuah hadis yang menyatakan bahwa jika anak Adam memiliki dua lembah berisi harta, ia akan mencari lembah yang ketiga.
- Ambisi terhadap harta ini tidak akan berhenti sampai ia meninggal dunia dan mulutnya dipenuhi tanah. Oleh karena itu, orang yang cerdas adalah yang paling banyak mengingat kematian.
- Dua Perkara yang Dibenci Manusia:
- Mengutip hadis riwayat Imam Ahmad, ada dua hal yang dibenci manusia: kematian dan sedikitnya harta (kemiskinan).
- Padahal, kematian itu lebih baik daripada fitnah, dan sedikitnya harta justru akan meringankan hisab (perhitungan amal) di akhirat.
- Prioritas Kecintaan Seorang Mukmin:
- Bagi orang beriman, kecintaan pada harta, keluarga, atau perniagaan tidak boleh melebihi kecintaan kepada Allah, Rasul-Nya, dan jihad di jalan-Nya.
- Buya membahas Surah At-Taubah ayat 24 dan menjelaskan asbabun nuzul (sebab turunnya) ayat tersebut. Ayat ini turun karena ada sebagian kaum muslimin yang enggan untuk berhijrah dari Makkah ke Madinah karena berat meninggalkan harta, rumah, dan keluarga mereka.
- Pengorbanan para sahabat yang rela meninggalkan segalanya untuk hijrah dikontraskan dengan kondisi saat ini, di mana banyak orang yang mampu secara finansial masih enggan untuk pergi haji dengan alasan “belum dipanggil”.
- Pentingnya Niat dan Usaha (Contoh: Haji):
- Buya menegaskan bahwa niat harus dibuktikan dengan perbuatan. Jika berniat haji, buktinya adalah mendaftar, mengingat antrean tunggu yang sangat lama (bisa 30-40 tahun).
- Beliau juga berbagi pengalaman pribadi sebagai petugas haji dan menjelaskan beberapa tantangan logistik serta beratnya ibadah haji secara fisik.
- Nasihat untuk Pensiunan:
- Buya menyarankan agar para pensiunan fokus pada istiqamah dalam menuntut ilmu, berzikir, dan beribadah.
- Beliau menasihati agar tidak terburu-buru menggunakan uang pesangon untuk memulai bisnis baru jika tidak memiliki pengalaman, karena risiko kegagalan dan stresnya tinggi.