TRIBUNJATENG.COM, SEMARANG – Ust. Hendri Tanjung, dari Badan Wakaf Indonesia mendorong agar pengelolaan wakaf di negeri ini dapat dimaksimalkan. Dengan pengelolaan yang lebih baik, menurutnya hal tersebut bisa membuat perekonomian masyarakat membaik.
“Bila masyarakat Indonesia memiliki kesadaran untuk wakaf dan pengelolaannya baik, maka kemiskinan di sini dapat dientaskan,” paparnya di sela seminar internasional wakaf dan perekonomian islam di kampus FEB Universitas Diponegoro (Undip), Sabtu (31/8/2019).
Wakaf, menurut Hendri Tanjung tak serta merta merupakan ilmu ekonomi baru. Wakaf telah diterapkan sejak masa lalu dan dipandangnya memiliki sisi positif bagi masyarakat.
“Dengan pengelolaan yang optimal maka penggunaan sistem wakaf ini bisa untuk menyekolahkan orang-orang tak mampu,” imbuhnya.
Selain ust. Hendri Tanjung, juga ada pemateri lainnya yakni Dato’ Aminudin Shuib dari Malaysia, juga Greget Kalla Buana seorang spesialis keuangan islam.
Seminar internasional ini merupakan rangkaian kegiatan Sehati (Sharia Economic Activity) ke-10 tahun 2019. Event ini digagas Kelompok Studi Ekonomi Islam di Universitas tersebut.
Thifal Suci Khairunnisa, ketua panitia memaparkan selain seminar internasional, juga ada kegiatan lainnya semisal kompetisi syariah, olimpiad ekonomi Islam.
Untuk spesifik tema di seminar internasional ini, menurutnya adalah wakaf. Tujuan seminar tentang wakaf, ialah mengedukasi masyarakat tentang sisi positif wakaf.
“Kami ingin masyarakat belajar mendalam mengenai wakaf karena wakaf sifatnya universal,” ungkapnya. (Ahm)