Jakarta – Dalam sebuah podcast yang digelar di Masjid Bank Bukopin pusat pada tanggal 15 Agustus 2025, Ustaz Haji Hendri Tanjung Ph.D. dan Dr. Istajib membahas peran penting wakaf dalam memajukan ekonomi. Diskusi ini menyoroti perbandingan antara pengalaman Turki dan Indonesia terkait pengelolaan wakaf.

Salah satu poin utama yang diangkat adalah kisah keberhasilan Turki dalam memanfaatkan wakaf untuk mendukung pertahanan militer setelah embargo yang diberlakukan Amerika pada tahun 1960-an. Menurut Ustaz Hendri Tanjung, 83.000 orang berwakaf untuk mendanai pertahanan, yang kemudian digunakan untuk membiayai pelatihan pakar pertahanan dan membeli saham perusahaan alutsista. Hal ini menjadikan Turki sangat kuat di bidang militer, bahkan Indonesia pun membeli 48 jet tempur dari Turkish Aerospace Industry.

Ustaz Hendri juga menjelaskan bahwa wakaf tidak hanya terbatas pada 3M (Madrasah, Makam, dan Masjid) seperti yang sering dipahami di Indonesia. Instrumen wakaf yang paling mudah adalah wakaf uang, di mana seseorang bisa berwakaf mulai dari Rp20.000. Diskusi juga menyoroti potensi wakaf di Indonesia yang sangat besar, diperkirakan mencapai ribuan triliun rupiah, meskipun sebagian besar belum terdata secara resmi.

Selain itu, podcast ini juga menyinggung tentang produk asuransi plus wakaf yang sudah ada sejak tahun 2016, di mana sebagian dari klaim asuransi (40%) diwakafkan. Ini memungkinkan seseorang untuk berwakaf dalam jumlah besar melalui pembayaran asuransi.

Terakhir, Ustaz Hendri juga mempromosikan film “The Sun Gazer: Cinta dari Langit” yang mengkampanyekan ekonomi syariah. Film yang dijadwalkan tayang di bioskop mulai 21 Agustus ini berkisah tentang cinta sejati yang tercermin dari pola pikir dan gaya hidup halal dalam ekonomi syariah.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *