Bogor – Institut Pertanian Bogor (IPB) melalui Lembaga Kepemimpinan dan Pendidikan Eksekutif (LKPE) mengundang Dr. Hendri Tanjung, Ph.D., yang juga merupakan Ketua Pengawas Syariah Koperasi Syariah Benteng Mikro Indonesia (Kopsyah BMI), sebagai narasumber dalam sebuah acara pelatihan. Pelatihan yang bertajuk “Cooperative Leadership Program” ini terselenggara berkat kerja sama IPB dengan ANGKASA (Angkatan Koperasi Kebangsaan Malaysia).
Acara yang diadakan pada hari Sabtu, 23 Agustus 2025, pukul 15.15 hingga 17.00 WIB, berlokasi di IPB International Convention Center. Topik yang dibawakan oleh Dr. Hendri adalah “Building Resilient Cooperatives: Strategies in Financial Management and Risk Mitigation.”
Dalam paparannya, Hendri Tanjung menekankan pentingnya membangun koperasi yang tangguh melalui pengelolaan keuangan yang sehat serta mitigasi risiko yang berbasis prinsip syariah. Ia menyampaikan bahwa Koperasi BMI Group menerapkan strategi manajemen risiko yang merujuk pada nilai-nilai Al-Qur’an, khususnya Surat Al-Baqarah ayat 280.
وَاِنْ كَانَ ذُوْ عُسْرَةٍ فَنَظِرَةٌ اِلٰى مَيْسَرَةٍۗ وَاَنْ تَصَدَّقُوْا خَيْرٌ لَّكُمْ اِنْ كُنْتُمْ تَعْلَمُوْنَ ٢٨٠
“Jika dia (orang yang berutang itu) dalam kesulitan, berilah tenggang waktu sampai dia memperoleh kelapangan. Kamu bersedekah (membebaskan utang) itu lebih baik bagimu apabila kamu mengetahui(-nya)” – Al-Baqarah ayat 280.
“Jika tidak punya kesanggupan maka tunggu sampai ia punya kesanggupan. Kita harus pegang betul Al-Qur’an, sebab jika kita pegang Al-Qur’an akan ada keberkahan,” ujarnya.

Hendri juga memperkenalkan kepada para peserta film berjudul The Sun Gazer: Cinta dari Langit, sebuah karya yang diinisiasi dan di-executive producer-i oleh Koperasi BMI Group sebagai bagian dari upaya promosi nilai-nilai koperasi dan spiritualitas dalam kehidupan sosial. Ia mengajak seluruh peserta untuk menonton film tersebut sebagai bentuk inspirasi dalam membangun koperasi yang tidak hanya kuat secara ekonomi, tetapi juga berakar pada nilai-nilai kemanusiaan dan spiritual.
Secara terpisah, Presiden Direktur Koperasi BMI Group, Kamaruddin Batubara, menegaskan bahwa prinsip syariah menjadi landasan utama dalam setiap keputusan koperasi, terutama dalam hal pembiayaan anggota yang mengalami kesulitan.
“Kami selalu berprinsip, jika anggota tidak bisa membayar karena benar-benar tidak mampu, maka kami anggap itu sedekah. Tentunya setelah melewati tahap penyaringan dan evaluasi keadaan ekonomi keluarganya. Banyak yang kami bantu melalui skema qardhul hasan, pembiayaan tanpa bunga atau tanpa margin yang diberikan kepada anggota yang membutuhkan, tanpa beban, hanya dengan niat membantu sesama,” tutur Pria yang akrab disapa Kambara itu.
Ia menambahkan, semangat solidaritas dan keikhlasan dalam koperasi menjadi kunci dalam membangun ketahanan ekonomi umat. Pendekatan ini telah diterapkan secara konsisten oleh BMI Group dalam mendorong pertumbuhan ekonomi berbasis nilai-nilai Islam dan pemberdayaan masyarakat akar rumput.

Pelatihan ini dirancang khusus bagi para CEO dan Ketua Koperasi di Malaysia, bertujuan untuk memperkuat ekosistem koperasi di negara tersebut. Selama dua setengah jam, Dr. Hendri berbagi wawasan dan strategi tentang bagaimana membangun koperasi yang tangguh, khususnya dalam pengelolaan keuangan dan mitigasi risiko.
Sumber : KlikBMI.COM