Dalam seminar yang dilaksanakan di Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi (STIE) Dewantara di Bogor 29 Juli 2023, penulis menceritakan bagaimana peran teknologi keuangan (financial technology) dalam dunia perbankan. Setidaknya ada tiga hal peran teknologi dalam dunia perbankan, yaitu : e-banking, laku pandai, dan digital branch. Pertanyaannya adalah, apakah koperasi simpan pinjam juga akan meniru perbankan dalam penerapan financial technology (fintech) ?
Sebelum menjawab pertanyaan tersebut, berikut akan dipaparkan bagaimana e-banking, lakupandai dan digital branch beroperasi dalam dunia perbankan. E-banking adalah produk yang dirancang untuk keperluan perbankan online yang memungkinkan nasabah memiliki akses yang mudah dan aman ke rekening bank nasabah. Istilahnya, memanfaatkan elektronik untuk jasa pelayanan perbankan. E-banking adalah layanan elektronik yang aman, cepat, mudah dan efisien yang memungkinkan nasabah mengakses rekening bank dan melakukan layanan perbankan online, 24 jam sehari, dan 7 hari seminggu. Cepat, karena tidak perlu ke kantor bank yang cukup memakan waktu untuk melakukan layanan perbankan. Mudah, karena mengoperasikannya sangat mudah. Efisien, karena tidak perlu mengeluarkan biaya untuk melakukan layanan perbankan, seperti ongkos transportasi, biaya parkir, dll. Dengan layanan ini, nasabah menghemat waktu dengan melakukan transaksi perbankan di mana saja dan kapan saja, dari rumah atau kantor, yang dibutuhkan hanyalah akses internet.
Selain e-banking, teknologi financial juga memunculkan satu inovasi baru, yaitu LAKUPANDAI. Lakupandai disebut juga layanan keuangan tanpa kantor. Lakupandai memanfaatkan agen untuk melakukan transaksi perbankan seperti menabung dan bertransaksi. Salah satu tujuan lakupandai adalah keuangan inklusif. Maknanya, pelayanan keuangan dapat dirasakan oleh seluruh lapisan masyarakat dimana saja berada, baik di perkotaan maupun di pedesaan, baik di tempat ramai maupun di pedalaman. Ada kisah dari salah seorang agen lakupandai di Papua. Namanya Hamsinah, agen lakupandai BRI di Merauke. Hamsinah mengatakan “Awalnya tidak ada yang percaya kalau ada ‘bank’ di rumah saya, ternyata pas ada yang mau transfer dan berhasil, baru banyak yang percaya. Tengah malam, ada yang kehabisan pulsa atau mau nyetor juga tetap saya bukakan pintu. Tak ada libur di Sabtu dan Minggu”.
Per Maret 2022 sudah 35 bank berpartisipasi dalam program lakupandai. 1,45 juta agen laku pandai telah salurkan kredit mikro Rp 3,8 triliun. Bank yang telah meluncurkan program Laku Pandai antara lain: PT Bank Rakyat Indonesia (BRI) di Papua, PT Bank Mandiri Tbk di Makassar, PT Bank Tabungan Pensiunan Nasional Tbk (BTPN) di Lubuk Pakam Sumatera Utara, PT Bank Central Asia Tbk (BCA) di Grobogan, PT Bank Negara Indonesia Tbk di Bima, dan PT Bank Tabungan Negara Tbk di Palangkaraya.
Selain e-banking dan lakupandai, digital branch juga merupakan terapan teknologi keuangan dalam dunia perbankan.
Apa itu cabang digital (digital branch)? secara sederhana cabang digital adalah suatu cabang yang memadukan antara cabang fisik bank dengan teknologi canggih. Didalamnya ada kios swalayan, layanan front-end terpadu, mesin kasir video, dan dinding digital interaktif. Cabang digital memungkinkan nasabah melakukan transaksi perbankan dan mengakses layanan perbankan dari jarak jauh, tanpa harus mengunjungi cabang fisik. Perbankan digital menjadi semakin populer dalam beberapa tahun terakhir karena kemudahan dan utilitasnya, khususnya dimasa pandemic covid 19.
Tidak tanggung-tanggung, PT Bank Mandiri Tbk telah meluncurkan 241 cabang digital ini atau sering disebut juga dengan smart Branch secara serentak di Indonesia. Smart Branch dirancang untuk mengakomodir kebutuhan nasabah berdasarkan tingkat adopsi digital dengan menghadirkan proses layanan yang terintegrasi dengan digital channel dan mesin self service. Smart Branch dirancang dalam tiga jenis, yaitu: Digital Box, Hybrid Branch, dan Upgrade Branch.
Digital Box ditujukan bagi nasabah yang membutuhkan layanan perbankan cepat dan praktis. Hal ini karena dilengkapi dengan mesin self service seperti ATM Penarikan Setoran dan Customer Service Machine (CSM), serta Video Conference Box yang memungkinkan nasabah untuk berinteraksi secara online dengan staf Bank Mandiri. Dapat dibayangkan, semua keperluan nasabah dilayani oleh mesin. Customer service (CS) di bank yang pada umumnya face to face communication bertransformasi jadi mesin CS. Interaksi nasabah dengan staf bank, dilayani dengan video conference box.
Sementara itu, Hybrid Branch digunakan oleh nasabah yang membutuhkan layanan perbankan yang kompleks dan terdigitalisasi. Hybrid Branch menyediakan berbagai peralatan digital seperti ATM Penarikan Setoran, CSM, Video Conference Box, General Bankers yang menyediakan solusi produk keuangan, edukasi perbankan digital, dan layanan transaksi perbankan lainnya.
Jenis terakhir dari smart branch adalah upgrade branch. Upgrade Branch diperuntukkan bagi nasabah yang membutuhkan layanan perbankan, namun tetap perlu dibantu oleh General Banker dalam melengkapi layanan yang dibutuhkan. Upgrade Branch memiliki zona layanan digital khusus yang berdampingan dengan zona layanan konvensional, sehingga nasabah dapat mencoba bertransaksi di zona digital untuk mulai membiasakan diri dengan pengalaman perbankan digital.
Digitalisasi Koperasi
Menjawab pertanyaan, apakah koperasi simpan pinjam juga akan meniru perbankan dalam penerapan financial technology (fintech)? Menurut penulis, Ya. koperasi akan meniru perbankan dalam menerapkan fintech. Ke depan, digitalisasi koperasi tinggal menunggu waktu. Inilah yang kemudian disebut dengan koperasi digital. Yang dimaksud dengan koperasi digital adalah koperasi yang memanfaatkan teknologi digital dalam seluruh aktivitasnya, seperti pengelolaan data keanggotaan, pengelolaan keuangan, pemasaran produk, hingga pengembangan inovasi produk. Beberapa pengertian lain diantaranya: Koperasi digital adalah sebuah sistem yang dirancang untuk memudahkan transaksi dan pengelolaan koperasi. Koperasi Digital adalah koperasi yang sudah terintegrasi dengan teknologi sehingga dapat terakses secara online oleh seluruh orang. Koperasi digital adalah sistem baru yang berfungsi untuk memudahkan transaksi, pengelolaan, dan luas jangkauan koperasi di era milenial. Masih ada beberapa lagi defenisi koperasi digital. Namun, secara singkat, koperasi digital adalah koperasi yang menggunakan teknologi digital dalam melayani anggotanya.
Salah satu koperasi yang sudah menggunakan teknologi digital adalah koperasi Syariah Benteng Mikro Indonesia (BMI). Namanya adalah BMI Mobile. Di BMI Mobile, anggota dapat melihat simpanan sukarela, dan saldo DOIT. DOIT adalah system berbasis web yang dapat digunakan untuk melakukan pembayaran sesama anggota BMI. Layanan utama BMI Mobile adalah: Scan QR, menu transfer antar anggota koperasi, pembayaran untuk belanja, pembayaran zakat infaq sedekah dan wakaf (ziswaf), dan transfer dari BMI Mobile ke bank. Selain itu juga ada Menu simpanan, baik simpanan sukarela, berjangka, simpanan berencana dan simpanan wajib. Juga ada daftar pembiayaan, untuk mengecek outstanding pembiayaan yang dilakukan anggota, sudah lunas atau belum. Bahkan sekarang sudah ada platform pendanaan koperasi digital pertama di Indonesia. Namanya kuelap.id. akankah muncul platform-paltform pendanaan koperasi digital lain? Penulis yakin pembaca punya jawaban.
Penulis : H. Hendri Tanjung, Ph.D
Sumber: Majalah Peluang, edisi Agustus 2023
Semoga era digital koperasi membawa keberkahan untuk anggota dan pengelola
A very smart idea
Hopefully our small group can learn more.
Thanks for good assistance for us. Wassalaam