Bekasi, Jawa Barat – Pakar wakaf terkemuka sekaligus Dosen Program Studi Doktor Ekonomi Islam Universitas Ibn Khaldun (UIKA) Bogor, Dr. H. Hendri Tanjung, Ph.D., menjadi pembicara utama dalam acara “Diseminasi Hasil Kegiatan Informasi Geospasial Tematik Tanah Wakaf” yang diselenggarakan oleh Kementerian Agraria dan Tata Ruang/Badan Pertanahan Nasional (ATR/BPN). Acara yang berlangsung di Kantor Kementerian Agama Kota Bekasi pada hari Kamis, 31 Juli 2025, ini bertujuan untuk menyosialisasikan informasi tematik bidang tanah lintas sektor di Kota Bekasi.

Dalam kesempatan tersebut, Dr. Hendri Tanjung membawakan materi bertajuk “Optimalisasi Wakaf Produktif sebagai Instrumen Pemberdayaan Ekonomi Umat”. Ia menekankan pentingnya transformasi pengelolaan wakaf dari yang semula bersifat konsumtif menjadi produktif sehingga dapat memberikan dampak ekonomi yang signifikan bagi kesejahteraan umat.

Di hadapan para peserta diseminasi, Dr. Hendri memaparkan berbagai contoh sukses implementasi wakaf produktif di Indonesia. Salah satu yang menjadi sorotan adalah konsep “wakaf pertahanan militer”, sebuah gagasan inovatif dalam pemanfaatan wakaf untuk mendukung ketahanan negara.

Lebih lanjut, ia menguraikan beberapa praktik terbaik wakaf produktif yang telah berjalan. Di antaranya adalah pendirian Rumah Sakit Mata Ahmad Wardi di Serang, Banten, yang merupakan hasil pengelolaan wakaf tunai yang dihimpun oleh Badan Wakaf Indonesia (BWI) dan Dompet Dhuafa. Rumah sakit ini berhasil memberikan layanan kesehatan mata yang terjangkau bagi masyarakat luas.

Selain itu, ia juga mengangkat kisah inspiratif dari “Kuliner Rumah Jenderal” di Lembang, Bandung. Restoran yang berdiri di atas tanah wakaf ini dikelola secara profesional dan hasilnya didayagunakan untuk program-program sosial dan keagamaan. Tak ketinggalan, Dr. Hendri juga menyebut inisiatif wakaf di bidang agrowisata melalui “toko Anggrek” di Lembang yang memberdayakan masyarakat sekitar.

Sebagai seorang penulis yang produktif, Dr. Hendri juga berbagi pengalamannya dalam menulis novel yang terinspirasi dari praktik wakaf di Turki. Novel ini, menurutnya, adalah salah satu cara untuk mengedukasi masyarakat mengenai potensi wakaf dengan bahasa yang lebih mudah dipahami.

Pengalaman Dr. Hendri sebagai salah satu komisioner Badan Wakaf Indonesia (BWI) turut memperkaya paparannya. Ia menceritakan proses di balik penyusunan berbagai buku, termasuk karyanya yang berjudul “Wakaf dan Keuangan Syariah: Isu-isu Kontemporer”. Buku ini mengupas berbagai isu aktual dan tantangan dalam pengembangan wakaf dan keuangan syariah di era modern.

Melalui pemaparan yang komprehensif, Dr. Hendri Tanjung berhasil memberikan wawasan baru kepada para pemangku kepentingan di bidang pertanahan dan tata ruang mengenai pentingnya sinergi antara pendataan aset wakaf secara geospasial dengan pengembangan potensi ekonominya untuk kemaslahatan umat yang lebih luas.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *