BOGOR — Dr. Hendri Tanjung, seorang pakar ekonomi syariah dan Ketua Tim Peneliti dari Universitas Ibn Khaldun (UIKA) Bogor, menjadi sorotan utama dalam Focus Group Discussion (FGD) Internasional yang diselenggarakan bersama Universiti Kebangsaan Malaysia (UKM) pada 8 September 2025. Acara ini berfokus pada Waqf Core Principles Implementation Index (IIWCP), sebuah indeks yang dirancang untuk meningkatkan tata kelola dan efektivitas wakaf. Dalam presentasinya, Dr. Tanjung menjelaskan bagaimana penelitiannya berupaya membuat indeks tersebut menjadi lebih relevan dan kuat di tengah tantangan era digital.


Inovasi Penilaian Wakaf: Memasukkan Audit Syariah dan Keamanan Siber

Dalam paparan yang memukau, Dr. Tanjung menekankan bahwa tata kelola wakaf modern tidak lagi cukup hanya dengan prinsip-prinsip tradisional. “Kami melihat kebutuhan mendesak untuk memasukkan aspek-aspek baru yang krusial,” ujarnya. “Dua masukan paling penting yang kami usulkan dan terima dengan baik dari UKM adalah audit syariah dan manajemen risiko kejahatan siber.”

Menurut Dr. Tanjung, audit syariah memastikan bahwa setiap aset dan kegiatan wakaf dikelola sesuai dengan prinsip-prinsip Islam, memberikan kepercayaan yang lebih besar kepada para wakif (pemberi wakaf) dan masyarakat. Sementara itu, dengan meningkatnya transaksi digital, risiko kejahatan siber seperti peretasan dan penipuan menjadi ancaman nyata. “Penelitian kami menambahkan poin penilaian tentang bagaimana sebuah lembaga wakaf mengelola risiko ini, menjadikannya lebih tahan banting dan profesional,” jelasnya.


Kerjasama UIKA-UKM: Sinergi Pakar untuk Kemajuan Peradaban Wakaf

FGD ini tidak hanya menjadi ajang diskusi, tetapi juga simbol kolaborasi kuat antara UIKA dan UKM. Dr. Tanjung mengungkapkan rasa bangganya bisa berkolaborasi dengan para pakar dari UKM yang memiliki pengalaman luas dalam bidang ekonomi Islam. “Kerja sama ini adalah wujud nyata sinergi akademik antara dua negara serumpun untuk memajukan peradaban wakaf,” katanya. “Kami berharap, dengan penyempurnaan indeks ini, pengelolaan wakaf di Indonesia dan Malaysia, bahkan di seluruh dunia, bisa menjadi lebih transparan, akuntabel, dan modern.”

Hasil dari FGD ini akan menjadi fondasi bagi penyempurnaan final dari Waqf Core Principles Implementation Index. Indeks yang diperbarui ini diharapkan dapat menjadi panduan praktis bagi lembaga wakaf, regulator, dan pemerintah untuk mengukur dan meningkatkan kinerja mereka secara komprehensif, mengintegrasikan aspek tradisional dengan tantangan kontemporer. Dr. Tanjung dan timnya optimis bahwa inovasi ini akan membawa perubahan signifikan dalam lanskap pengelolaan wakaf global.

Participants

Expert Panelists from UKM
1. Associate Professor Dr. Salmy Edawati Yaacob
2. Dr. Nik Abdul Rahim Nik Abdul Ghani
3. Dr. Md Yazid Ahmad
4. Dr. Mohd Zamro Muda
5. Dr. Ahmad Dahlan Salleh
6. Dr. Nurul Ilyana Muhd Adnan
7. Associate Professor Dr. Rosmawati Mohamad Rasit
8. Dr. Muhamad Faisal Ashaari

Delegation from UIKA Bogor
1. Dr. Hendri Tanjung – Deputy Director for Academic, Innovation, and Student Affairs
2. Dr. Qurroh Ayuniyyah – Secretary of Doctoral Program in Islamic Economics
3. Dr. Santi Lisnawati – Secretary of Master of Islamic Education Program
4. Dr. Dewi Aggrayni – Head of Master of Islamic Da’wah Program

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *