BOGOR – Sekolah Pascasarjana Universitas Ibn Khaldun (UIKA) Bogor menggelar acara Ta’aruf Mahasiswa Baru pada Sabtu, 4 Oktober 2025, yang berfokus pada pengenalan sosok ulama besar dunia, Ibn Khaldun. Acara yang diadakan di Aula UIKA Bogor ini menampilkan pemaparan mendalam oleh H. Hendri Tanjung, Ph.D., Wakil Direktur Bidang Akademik, Inovasi, dan Kemahasiswaan Sekolah Pascasarjana UIKA.

Ibn Khaldun, yang memiliki nama lengkap Abu Zayd ‘Abd ar-Rahman ibn Muhammad ibn Khaldun al-Hadrami, diakui sebagai salah satu intelektual paling berpengaruh di dunia. Beliau lahir di Tunisia pada 1 Ramadhan 732 H (27 Mei 1332 M) dan wafat di Mesir pada 25 Ramadhan 808 H (17 Maret 1406 M). Kelahirannya terjadi di tengah masa penurunan peradaban Islam, sekitar 74 tahun setelah penghancuran Bagdad oleh bangsa Mongol pada tahun 1258 M.

Karya Monumental dan Pengakuan Dunia Barat

Dalam pemaparannya, Dr. Hendri Tanjung menyoroti karya terbesar Ibn Khaldun, yaitu Muqaddimah. Muqaddimah merupakan pendahuluan yang bercorak sosiologis-historis dan filosofis atas kitab induknya, al-‘ibar.

  • Muqaddimah telah diterjemahkan ke dalam buku berjudul “The Book of Lessons and The Record of Cause and effect in The History Arabs, Persians and Barbers and Their Powerful Contemporaries” pada November 1377.
  • Kitab al-‘ibar (tujuh jilid) yang direvisi ini telah diterjemahkan oleh De Slane tahun 1863 dan dipelajari oleh sosiolog-sosiolog Jerman dan Austria.

Pengakuan internasional terhadap pemikiran Ibn Khaldun sangat kuat. Dr. Bryan S. Turner, Guru Besar Sosiologi dari University of Aberdeen, Skotlandia, menyatakan bahwa tulisan-tulisan sosial dan sejarah Ibn Khaldun adalah satu-satunya tradisi intelektual Islam yang diterima dan diakui di dunia Barat, terutama oleh ahli-ahli sosiologi berbahasa Inggris.

Kiprah dan Kontribusi di Berbagai Bidang Ilmu

Selain sebagai ulama dan sejarawan, Ibn Khaldun adalah seorang Hafizh Al-Qur’an yang menguasai berbagai disiplin ilmu. Bidang ilmunya mencakup Al-Qur’an, Hadits, Usul Fikih, Tauhid, Fikih Madzhab Maliki, Ilmu Nahwu, Ilmu Sharaf, Ilmu Balaghah, Sosiologi, Ekonomi, Fisika, dan Matematika/Logika.

Beliau juga pernah menduduki berbagai jabatan penting kenegaraan, termasuk sebagai Qudhar (hakim tertinggi) di Mesir dan menjadi guru besar di Universitas Al-Azhar Kairo.

Pandangan Pendidikan

Ibn Khaldun memiliki pandangan yang jelas mengenai prioritas pendidikan. Beliau menegaskan bahwa pendidikan Al-Qur’an adalah syiar agama yang patut diutamakan sebelum mengembangkan ilmu-ilmu lain, karena dapat meresap ke dalam hati dan memperkuat iman.

Bapak Ekonomi Pembangunan

Ibn Khaldun diakui sebagai perintis ekonomi modern dan ilmuwan yang paling menonjol dalam pengkajian ekonomi Islam. Beliau merumuskan teori model dinamika yang menghubungkan faktor sosial, moral, ekonomi, dan politik yang saling berhubungan bagi kemajuan atau kemunduran bangsa.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *