Jakarta – Dr. Hendri Tanjung, Ph.D. diundang sebagai pembicara utama dalam acara Pelatihan APU & PPT yang diselenggarakan oleh BPRS Rizki Barokah. Acara ini berlangsung di Gedung Creative Hub (MRBJ) Jakarta pada tanggal 22 Agustus 2025. Dengan tema “Asal Usul Ekonomi Islam,” Dr. Hendri mengupas tuntas sejarah, filosofi, dan relevansi ekonomi Islam sebagai jawaban atas berbagai isu kontemporer.

Dalam pemaparannya, Dr. Hendri memulai dengan membahas pandangan ekonomi Islam terhadap ekonomi Barat. Beliau menyoroti slogan yang sering dikutip, “cinta uang adalah akar segala kejahatan,” dan membandingkannya dengan pandangan ekonomi Islam yang melihat “kekurangan uang adalah akar dari segala kejahatan.” Pandangan ini menggarisbawahi bahwa masalah utama bukanlah kekayaan itu sendiri, melainkan kegagalan dalam mengelolanya secara adil dan bermoral. Menurutnya, sistem ekonomi Barat yang berfokus pada individualisme dan kompetisi sering kali memprioritaskan kepentingan pribadi di atas kebersamaan, yang dapat memicu materialisme dan kapitalisme yang berlebihan.

Dr. Hendri menjelaskan bahwa ekonomi Islam dibangun di atas prinsip kebersamaan dan kerja sama, dengan tujuan untuk meningkatkan kesejahteraan seluruh anggota masyarakat. Prinsip ini berlandaskan pada Al-Qur’an dan Hadis, yang menyoroti pentingnya mempertanggungjawabkan setiap harta yang diperoleh dan dibelanjakan.

Lebih lanjut, beliau memaparkan bahwa lahirnya ekonomi Islam modern dapat dilacak hingga awal abad ke-20. Beliau menyebut dua tokoh besar, Muhammad Baqir al-Sadr dan Sayyid Abu ‘l-A’la Maududi, yang telah mencurahkan energi mereka untuk mengembangkan dasar-dasar sistem ekonomi Islam yang berbeda dari sistem Barat. Kontribusi mereka menjadi landasan bagi para ekonom Muslim selanjutnya, yang berupaya mengimplementasikan ekonomi Islam dalam konteks negara modern.

Sebagai penutup, Dr. Hendri menegaskan bahwa ekonomi Islam hadir sebagai solusi nyata atas kebutuhan umat. Ia tidak hanya menawarkan alternatif, tetapi juga jawaban komprehensif terhadap permasalahan ekonomi yang ada. Salah satu wujud konkretnya adalah melalui pendirian lembaga-lembaga keuangan Islam dan inisiatif “Islamisasi ilmu pengetahuan,” yang bertujuan untuk mengintegrasikan prinsip-prinsip Islam ke dalam berbagai bidang ilmu, termasuk ekonomi.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *