Bukan Irsyad Mukhtar jika tidak selalu meluncurkan inovasi-inovasi baru di bidang perkoperasian. “Apa dan Siapa 100 orang Koperasi Indonesia” adalah salah satu inovasi yang dilakukannya dalam bentuk buku. Dimulai dari cerita Sembilan orang Sang Perintis di bab 1, Sembilan orang The Phenomenon di bab 2, dan Sembilan orang Perempuan pemimpin di bab 3. Bab 4 bercerita tentang tujuh orang innovative, bab 5 sembilan orang tokoh koperasi simpan pinjam, dan bab 6 memuat sembilan orang tokoh koperasi syariah. Bab berikutnya yaitu bab 7 bicara tentang Sembilan orang koperasi kredit, bab 8 tentang 14 orang koperasi konsumen dan bab 9 tentang tiga orang koperasi produsen. Buku ini ditutup dengan Bab 10 yang berisi tentang Sembilan orang yang berperan dalam organisasi dan Lembaga perkoperasian.
Susunan bab buku saja menunjukkan bahwa seorang Irsyad sangat memahami dunia perkoperasian. Tidak hanya memahami, tapi juga menyelami, menghayati dan mencintai. Suatu Ketika, dalam Rapat Anggota Tahunan Koperasi Syariah Benteng Mikro Indonesia (BMI), bang Irsyad duduk di sebelah penulis. Acara demi acara dari mulai pembukaan dilalui. Tibalah acara menyanyikan Mars Koperasi Indonesia berjudul Majulah Koperasiku. Penulis melihat bang Irsyad menangis di saat menyanyikan mars tersebut. Setelah menyanyi, penulis bertanya, “Kenapa abang menangis?”, Terharu, jawabnya.
Setidaknya ada 3 hal yang membuat orang menangis dalam kajian psikologi. Pertama, mengekspresikan perasaan dengan baik. Perasaan sedih tanpa harus memendam dan menyimpannya diekspresikan dengan cara yang jujur, yaitu menangis. Sehingga orang yang dapat mengekspresikan perasaannya dengan jujur, berarti dapat mengekspresikan perasaannya dengan baik. Kedua, bentuk simpati dan empati. Empati adalah kemampuan untuk menempatkan diri sendiri di posisi orang lain dan merasakan apa yang mereka rasakan. Ketiga, perasaan sensitive. Bagi orang yang punya perasaan sensitive, pasti akan lebih mudah untuk mengekspresikan perasaan, salah satunya adalah menangis. Jadi, penulis bisa simpulkan menangisnya bang Irsyad dalam menyanyikan lagu mars koperasi Indonesia disebabkan ekspresi perasaan, simpati dan empati, serta perasaan sensitive beliau terhadap koperasi. Hal ini terbentuk karena interaksi beliau yang lama dan Panjang dengan dunia perkoperasian.
Tentunya interaksi bang Irsyad yang sangat lama dengan dunia perkoperasian membuat beliau mengenal tokoh-tokoh koperasi Indonesia secara lebih dekat. Inilah salah satu factor yang membuat beliau mampu menulis buku ini. Tidak mudah menjelaskan 100 tokoh dari sisi nama panggilan populernya, gagasan dan ide-idenya, narasi yang sering disampaikan dalam berbagai kesempatan, sampai pada proses mewujudkan gagasan dan ide-idenya. Misalnya, Alinea ini:
Nama Kamaruddin Batubara biasa disapa Kambara sangat populer dalam kancah gerakan koperasi kontemporer. Gagasan dan ide-ide Presiden Direktur Koperasi BMI Group itu banyak menginspirasi pegiat koperasi lain untuk bangkit bersama dalam membangun perekonomian yang lebih berkeadilan dan pemerataan kesejahteraan. Salah satu narasi yang kerap diungkapkannya dalam banyak kesempatan, adalah pentingnya membangun peradaban baru koperasi Indonesia. Ada lima hal dalam rumusan peradaban baru koperasi tersebut yaitu koperasi itu besar; dikelola profesional; mandiri, berkarakter, dan bermartabat; pemberdayaan; dan peduli sesama. Kambara tidak sedang membual apalagi halusinasi dalam mewujudkan gagasan peradaban baru koperasi tersebut. Setahap demi setahap idealisasi koperasi itu dibumikan dalam aktivitas keseharian Koperasi BMI Group.
Akhirnya, Penulis sangat menyambut baik Buku ini, dan merekomendasikan bagi siapa saja yang ingin mengetahui dunia perkoperasian di Indonesia untuk membaca buku ini. Buku ini juga bagus bagi yang ingin mencari ide-ide baru di bidang perkoperasian dan menyelami berbagai seluk beluk perkoperasian di Indonesia. Selamat membaca!
Penulis : H Hendri Tanjung,Ph.D